35 Peserta PDWK Akan Mengikuti Pembelajaran Berbasis TIK

Sekayu, Pendidikan Senin (31/1/2022)—

Pelatihan Di Wilayah Kerja Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Madrasah Tsanawiyah (MTS) Angkatan IV Kementerian Agama Kabupaten Musi Banyuasin, yang diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Palembang. Kegiatan akan diadakan dari tanggal 31 Januari-05 Februari 2022 di MAN 1 Musi Banyuasin. Kepala kantor Kementerian Agama kab. Musi Banyuasin yang diwakili oleh Kasubbag Tata Usaha, Drs. H. Hakut Rizon, M.Si menghadiri pembukaan acara PDWK untuk membuka acara secara resmi, bertempat di Aula Madrasah Aliyah Negeri 1 Musi Banyuasin.

Diikuti sebanyak 35 peserta yang mewakili beberapa MTS negeri dan swasta yang berada dilingkungan kantor Kementerian Agama Musi Banyuasin (Kankemenag MUBA). Para peserta Diklat akan memperoleh 71 jam pembelajaran selama 6 hari kedepan, di ruang Lab MAN 1 MUBA, dengan narasumber yang berasal dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Palembang, yaitu bapak Rudi Hermawan dan ibu Sri Sunarti. “Kami sebagai pengelola pelatihan berharap pada ibu atau bapak semua untuk dapat mengikti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan semaksimal mungkin untuk nanti berdiskusi dan bertukar pikiran dengan narasumber” ujar Mursidah, selaku Subkoordinator Diklat Tenaga Teknis Pedidikan dan Keagamaan.

“Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan keahlian dibidang tertentu, contoh pelatihan kita saat ini adalah dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan guru madrasah khususnya MTS jangan sampai tertinggal dalam bidang TIK Ini, para guru harus mampu menguasai bidang teknologi ini, apalagi dimasa pandemi saat ini teknologi sudah menjadi teman kita sehari-hari” tambahnya.

“Kami berterima kasih kepada Balai Diklat karna momen ini sangat ditunggu-tunggu, harapan kami kalau bisa diadakannya PDWK ini 4 kali dalam setahun, sebab dengan adanya PDWK ini bisa menampung lebih banyak peserta untuk mengikuti pelatihan dan tentunya para peserta lebih leluasa dalam mempelajari materi” ujar Hakut.