Kemenag Sumsel Gelar Dialog Lintas Agama Angkatan II

Palembang, Humas Sumsel.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumsel menggelar Workshop Dialog Lintas Agama Terkait Pemeliharaan dan Penguatan Kerukunan Umat Beragama Angkatan II di Hotel Beston Palembang, 05-07 April 2021. Kegiatan ini diikuti 60 peserta se-Sumsel dan dibuka Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA, Senin (5/4) sore.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel H. Abadil S.Ag, M.Si dalam laporannya menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membangun dialog antar umat beragama. Juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait moderasi beragama serta menunjang terciptanya stabilitas keamanan, kebersamaan, dan menjaga keutuhan NKRI.

“Kegiatan ini diikuti 60 orang yang terdiri dari pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama-red) kabupaten/kota se-Sumsel sebanyak 40 orang dan utusan majelis atau organisasi kemasyarakatan (Ormas) sebanyak 20 orang. Adapun narasumber yang kita datangkan berasal dari Kanwil Kemenag Sumsel, FKUB Sumsel, Tokoh Agama Hindu, Polda Sumsel, Kodam II Sriwijaya, dan Kesbangpol Sumsel. kegiatan ini merupakan angkatan kedua setelah pada akhir Maret lalu kita juga menggelar kegiatan yang sama,” jelas Abadil.

Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA dalam arahannya menjelaskan, kerukunan umat beragama merupakan bagian penting dari kerukunan nasional dan prasyarat bagi terlaksananya pembangunan. Itu artinya, stabilitas keamanan dan ketenteraman bangsa Indonesia serta pelaksanaan pembangunan nasional akan terganggu bila terjadi ketidakrukunan umat beragama.

“Kerukunan merupakan konsen kita bersama. Tidak ada agama yang mengajarkan untuk membenci agama yang lain. Negara menjamin setiap pemeluk agama untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,” tegas Mukhlisuddin.

Menurut Mukhlisuddin, secara umum kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia cukup baik. Pun dengan kerukunan di Sumatera Selatan. “Kita perlu bersyukur karena kerukunan umat beragama di Sumsel terjalin dengan sangat baik. Hal ini karena kita masih memiliki faktor yang merukunkan antar umat beragama, salah satunya adalah adanya kearifan lokal di Sumsel,” jelas Mukhlisuddin.

Mukhlisuddin berharap, FKUB, organisasi kemasyarakatan, dan tokoh lintas agama dapat ikut berperan serta menjaga dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Sumsel. “Terima kasih atas kehadiran bapak/ibu. Ini merupakan wujud keinginan kita bersama untuk menjaga Sumsel tetap rukun dan amai. Mari kita ambil manfaat dari kegiatan ini untuk terus menambah wawasan dan menyatukan langkah kita. Bapak/ibu mengemban tugas untuk menyampaikan pesan-pesan kerukunan kepada umat masing-masing,” terang Mukhlisuddin. (quds/irfan)